Komunikasi Ekspresif dalam Keluarga

Komunikasi Ekspresif dalam Keluarga

%%title%% Pentingnya Komunikasi Ekspresif dalam Keluarga

Nilai Komunikasi

Komunikasi mungkin suatu hal yang biasa dilakukan dalam keseharian. Hingga banyak orang yang menilai komunikasi ini biasa-biasa saja. Luput dari perhatian, jarang dievaluasi, terlebih ditingkatkan ‘nilainya’. Padahal komunikasi adalah salah satu kunci penting dalam interaksi antar manusia dalam kehidupan, baik itu dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. So IPers, tertarik kan meningkatkan ‘nilai’ komunikasinya dari biasa menjadi istimewa?

Komunikasi adalah suatu keterampilan yang akan makin mahir bila sering dipraktikkan. Tentunya perlu kiranya ilmu tentang komunikasi. Berbekal ilmu tersebut bisa kita praktikkan pada lingkup terkecil dulu, yakni keluarga. Tak jarang kita dengar, hubungan dalam keluarga menjadi tidak baik-baik saja karena komunikasi yang buruk. Jadi, Komunikasi yang bagaimanakah yang patut kita latih dan praktikkan?

Teknik Komunikasi

IPers mungkin mengetahui beberapa teknik komunikasi, seperti teknik komunikasi efektif, teknik komunikasi asertif dan lainnya. Teknik komunikasi berikut, yang dicontohkan oleh Ibu Najeela Shibah (2018) bisa disebut sebagai teknik komunikasi ekspresif.

Kemampuan mengekspresikan diri dengan baik adalah kunci dalam keluarga. Beberapa keterampilan dasar dan contoh komunikasi berikut ini perlu dilatih dan dipraktikkan saat berkomunikasi dalam keluarga:

Teknik Komunikasi Ekspresif dalam Keluarga

Teknik Komunikasi Ekspresif

1.Mengungkapkan kebutuhan diri tanpa menyerang dengan i-massage

  • Aku sedih saat kamu sering lupa waktu saat pegang gadget saat weekend, aku ingin kita lebih banyak berinteraksi, tidak sibuk sendiri dengan gadget agar anak-anak juga happy bermain tanpa gadget.
  • Aku khawatir bila kamu tidak mengupdate posisi, kabari saja bila mau berangkat, agar aku tau kira-kira sudah sampai mana perjalanannya

2. Mengungkapkan maaf karena sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan adalah kontribusi banyak pihak.

  • Aku minta maaf ya bila lost controll
  • Maaf ya bila muncul lagi ngambeknya
  • Kucoba untuk tidak diem-dieman lagi

3. Menyatakan persetujuan walaupun tidak harus sepenuhnya sependapat, pasti ada unsur yang kita bisa bersepakat

  • Benar juga pendapatmu
  • Iya benar seperti itu
  • Aku setuju kalau begitu
  • Yuk kita bahas kesepakatan

4. Mengungkapkan kebutuhan diri disaat sulit tanpa khawatir ditolak atau gengsi

  • Aku butuh waktu untuk menenangkan diri
  • Tolong dengar dan ingat kesepakatan kita
  • Aku merasa geregetan kalo kamu tetap saja begitu
  • Gimana caranya aku bisa mengingatkanmu?

5. Menyatakan apresiasi/penghargaan dengan rutin, bahkan terhadap hal kecil

  • Aku paham maksudmu
  • Ide bagus, yuk pikirkan, what next?
  • Ini masalah kita bersama, gimana baiknya?
  • Aku merasa kesal kalau kamu tetap seperti itu

Intinya mengekspresikan perasaan yang muncul kemudian ungkapkan apa harapannya. Demikian, para anggota keluarga mengenali perasaan kita, tahu apa harapan kita dan bagaimana respon yang tepat. Apabila belum sesuai dengan harapan, perlu kiranya belajar bersama bagaimana merespon dengan tepat. Sudah siap berlatih dan praktik teknik komunikasi ekspresif ini IPers?

Referensi:

Shihab, Najeela. 2018. Keluarga Kita: Mencintai dengan Lebih Baik. Buah Hati. Tangerang Selatan

 

Masihkah Kau Peduli?

Masihkah Kau Peduli?

masihkah kau peduli teman?

Masihkah kau peduli? Ini pertanyaan hakiki, bukan hanya milik dua sejoli. Masihkah kau peduli pada orang lain? Peduli pada tanah air dan bumi? Pada jaman yang semakin individualis, pertanyaan tersebut cukup penting! You know why IPers? Karena dunia akan menjadi tempat yang lebih baik bila kita saling peduli. Setuju gak?

Arti Peduli

IPers tentu menginginkan dunia menjadi tempat yang lebih baik dan lebih nyaman, kan? Yuk kita kenali dulu apa itu peduli. Peduli adalah satu kata yang akrab kita ditelinga kita. Namun apakah kita sudah paham benar akan makna peduli?

Peduli adalah pemahaman dan penghargaan atas latar belakang, kondisi dan kebutuhan orang lain yang mendorong individu untuk membantu orang lain. Memberi kesempatan kepada orang lain untuk menjadi lebih baik dalam banyak aspek kehidupan. 

Coba IPers ingat kapan terakhir kali seseorang pedui padamu? Bagaimana perasaanmu saat itu? Merasa nyaman atau merasa lebih baik? Begitu pun orang lain yang kita pedulikan, akan merasa lebih baik. 

Dampak Baik Sikap Peduli

Apakah penting memiliki rasa saling peduli? Memiliki sikap peduli sangat penting karena membawa dampak positif, bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Peduli bukan semata untuk orang lain, sejatinya juga ‘memberi’ untuk diri sendiri. 

dampak baik sikap peduli

Sikap peduli merupakan salah perbuatan mulia. Banyak dampak baik yang ditimbulkan dan dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain, diantaranya:

1.Membantu orang lain

Peduli tidak hanya berkaitan dengan perasaan atau hati, dengan bersimpati atau berempati. Yang terpenting adalah action dari sikap kepedulian itu. Bisa dengan membantu orang lain, mengurangi kesusahan orang lain, atau meringankan beban orang lain. Berbagi apapun yang mungkin dibutuhkan oleh orang lain. Tak melulu tentang barang, berbagi juga bisa berupa jasa atau tenaga. 

2. Menciptakan lingkungan yang lebih baik

Bila lebih banyak orang peduli, akan lebih banyak juga orang yang terbantu. Kesusahan akan banyak berkurang, banyak masalah mampu tertangani. Lingkungan menjadi lebih nyaman dan lebih baik.

3. Meningkatkan solidaritas

Sikap peduli menunjukkan rasa kasih sayang antar sesama manusia. Tindakan kepedulian kita sangat berarti bagi orang lain, meski itu dirasa ‘hanya’ tindakan kecil. Orang lain bisa jadi merasa diperhatikan, terhibur atau terbantu. Hati mampu tersentuh oleh kepedulian yang tulus. 

4. Membuat diri sendiri merasa lebih baik

Sikap peduli bukan berarti selalu berfokus pada orang lain. Walau memang peduli itu tentang give, give and give. Sejatinya tidak ada yang berkurang pada diri kita. Justru sikap peduli membawa efek ‘bertambah’ bagi diri sendiri. Dalam artian bertambah baik, bertambah bahagia, bertambah berkah. Kamu, pernah merasa ‘bertambah’ apa IPers?

5. Menjadi contoh/inspirasi bagi orang lain

Kebaikan, kepedulian hendaknya disebarkan ke banyak orang agar dunia ini menjadi tertular virus kepedulian. Harapannya banyak orang yang terpengaruh dan berminat melakukan kepedulian yang serupa. 

Spirit peduli ini harus ditebarkan agar benih-benih baik ini tumbuh dibanyak hati manusia, Tumbuh dan berkembang hingga berbunga tindakan kebaikan. Bunga-bunga kebaikan yang bermekaran di hati banyak orang bisa menebarkan keharuman di atmosfer dunia dan rumah yang indah bagi semua orang di dunia. 

Bentuk Kepedulian

Sikap dan tindakan peduli bisa diterapkan di banyak aspek kehidupan. Dan bisa jadi IPers sudah terbiasa mengerjakan hal-hal tersebut dibawah ini. Coba pindai secara mandiri ya IPers!

1.Peduli pada diri sendiri

Diri sendiri seyogyanya juga perlu dipedulikan. Jangan terus dikesampingkan kebutuhan lahir dan batin diri sendiri. Peduli akan kesehatan diri, seperti memperhatikan asupan makan, menjaga kesehatan, tidur yang cukup. Kesehatan mental juga penting untuk dijaga IPers agar terhindar dari penyakit-penyakit hati, seperti prasangka buruk, overthingking, iri dengki. Caranya IPers bisa lakukan related dengan kebiasaan sehari-hari, yakni bisa dengan membatasi akses media sosial, membaca buku, self improvement dan lain sebagainya.

2. Peduli pada  orang lain

Beragam masalah tentu dialami oleh banyak orang, yang belum tentu kita alami. Bisa jadi masalahnya berbeda atau kita lebih beruntung, atau garis hidup kita lebih baik dari orang lain. Makanya, ada orang-orang yang perlu kita pedulikan. Contohnya dengan cara menghibur teman yang sedih, membantu teman yang kesulitan, berbagi makanan dengan yang sedang kekurangan, membantu kesusahan keluarga dan banyak tindakan kepedulian lainnya. 

Mendukung gerakan inklusif juga bentuk kepedulian pada orang lain. Terutama bagi teman-teman inklusif. Dengan cara memberi ruang yang nyaman dan aman bagi mereka. Menghormati, menghargai dan memperlakukan teman-teman inklusif dengan empatik adalah salah satu bentuk peduli yang sangat mereka perlukan.

3. Peduli pada lingkungan Sekitar

Bumi-tempat kita berpijak, hidup dan tinggal perlu dijaga. Agar terus nyaman dan berkelanjutan. Bumi kita sudah tidak lagi muda, perlu terus dirawat dan dilestarikan. Dengan cara menjaga kebersihan dan peduli pada sampah. Caranya bisa dengan pisah, olah dan kurangi sampah, mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Menanam banyak tanaman, Menggunakan pupuk alami dan lain-lain. Sering-sering memberi makan kucing liar juga termasuk kepedulian pada lingkungan lho IPers!

Tidaklah sulit untuk bersikap dan bertindak peduli kan ya?! So, IPers mari lakukan dari hal kecil dan dari detik ini!

 

3 Manfaat Ini Bisa Buat Kamu Suka Mencatat!

3 Manfaat Ini Bisa Buat Kamu Suka Mencatat!

pentingnya mencatat

Semangat pagi IPers,

Catat mencatat bukan hanya berlaku pada jaman sekolah ya! Perempuan sebagai pibadi, atau pekerja dan atau sebagai ibu juga perlu lho punya kebiasaan mencatat. Bagaimana bisa dan buat apa sih? 3 Manfaat ini bisa buat kamu suka mencatat!

Yakin deh, IPers adalah sosok perempuan pembelajar. Tak kenal usia untuk terus menimba ilmu pengetahuan. Mengupgrade dirinya untuk bertumbuh, berkembang, menjadi sosok yang lebih baik, lebih maju. Benar begitu? Jaman sekarang, kanal belajar sangat banyak, metodenya beragam, medianya juga bermacam-macam. IPers tinggal pilih dan akses sesuai dengan gaya belajar, kebutuhan dan kemampuan diri.

Komunitas Ibu Profesional sangat concern dalam pemberdayaan perempuan, terutama bagi perempuan yang terus bersemangat belajar. Kayak kita kan IPers:) Belajar, kuliah, berkembang, berproduktif, berdampak difasilitasi oleh komponen Institut Ibu Profesional yang dikemas dalam bentuk perkuliahan yang update dan sesuai kebutuhan para perempuan.

Boleh tahu ya, selama belajar, apa yang IPers biasanya lakukan? Boleh dijawab di kolom komentar ya! Mungkin ada yang biasa mencatat di buku, mencatat di media digital, merekam, membuat konten di media sosial, membuat artikel ulasan dan lain sebagainya. IPers tim yang mana nih?

Manfaat Mencatat

Kalau writer sih tim mencatat di buku, karena ada sensasi asyik saat menggoreskan tinta ke lembaran kertas. Selain feel sensasi ternyata mencatat juga punya banyak manfaat lho! Apa saja ya, yuk simak dan bila perlu dicatat:)

3 manfaat mencatat

1. Mencatat adalah salah satu cara mengikat ilmu

Ilmu yang kita peroleh dari guru, buku, kelas, seminar dan lain-lain hendaknya kita catat atau tuliskan. Agar ilmu tersebut terikat dalam catatan pena dan makin membekas dalam ingatan. Dengan mencatat juga mengikat ilmu-ilmu yang berserakan saat kita berkelana menimba ilmu.

2. Mencatat sebagai release feeling

Terkadang dari ilmu yang sudah diserap, mampu kita tuang kembali dengan bahasa dan output yang berbeda. Tak jarang, hal tersebut menggugah kesadaran kita, memantik rasa penasaran akan hal lainnya atau jadi mengungkit pengalaman kita yang lama. Maka, respon atas ilmu yang kita serap, bisa diurai dan diungkap di catatan. Rasa lebih lapang biasanya akan menyertainya.

3. Mencatat bisa memantik gagasan

Menuang pikiran, perasaan, apapun yang kita tangkap menjadi tulisan itu berbeda dari menggambar dalam ruang pikiran.Lebih jelas ‘bentuk’nya. Sering kali aliran kata-kata itu mengalir pelan, bisa juga lancar, bahkan deras. Aliran itu sering kali membawa ‘muatan’ lain yang tak disangka-sangka. Seperti gagasan, perasaan lapang, pencerahan, bisa juga solusi/penyelesaian. Coba deh IPers!

Tips Memulai Kebiasaan Mencatat

Sepenting itu manfaat dari mencatat, maka mari bulatkan tekad untuk mencatat! Bagaimana cara memulai kebiasaan mencatat? Gampang IPers, yuk ikuti tips-tips simpel berikut ini:

tiga tips memulai kebiasaan mencatat

1.Jadikan catatan itu mudah

Catat apa saja yang terlintas dipikiran, terlihat oleh pengamatan, di notes kecil. Lebih baik gunakan notes yang IPers gemari dari segi tampilan dan bentuknya. Tulis singkat, dengan simbol atau gambar yang mewakili. Yang terasa mudah IPers kerjakan saja!

2. Jadikan catatan itu terlihat

Itu sebabnya IPers perlu memilih notes/catatan yang menarik dan ditempatkan di tempat/posisi yang mudah terjangkau atau terlihat. Dengan demikian selalu teringat untuk rajin mencatat. Lebih mudah lagi bila notes ditemani terus oleh alat tulis bolpoin/pensil ya IPers!

3. Buka mata, buka hati

Belajar lebih peka pada sekeliling, dari apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa. Inspirasi itu berserakan di sekitar kita, semakin peka, akan semakin banyak inspirasi yang bisa kita tangkap. Jangan lupa untuk segera mencatatnya yah! Biar tidak terbang, hilang begitu saja.

Nah IPers, tidaklah susah membiasakan mencatat kan, apalagi kita sadar dan tahu benar manfaat mencatat. Sekarang, masih bingung memulai darimana? Coba tulis pengeluaran satu hari ini. Selanjutknya di akhir hari, tulis perasaanmu sebelum tidur, Besok bisa ditingkatkan hasil pengamatan anak di pagi hari. Dan seterusnya ditingkatkan hari per hari! Selamat mencatat!

 

 

Mengobati Dalih

Mengobati Dalih

Mengobati Dalih

Mengobati Dalih

Suatu alasan yang (dicari-cari) untuk membenarkan suatu perbuatan, itulah dalih. Mengkambinghitamkan alasan tertentu kerap digunakan sebagai ‘penyebab’ kegagalan. Orang-orang yang tidak sukses sering kali berdalih, meracuni pikirannya sendiri, menjadi lebih parah hingga menjadi penyakit. Merasa pernah terjangkiti penyakit ini?

Setiap kali orang ini berdalih, dalih tersebut tertanam kian dalam di alam bawah sadarnya. Pikiran kita, baik positif maupun negatif akan bertambah kuat ketika dipupuk dengan pengulangan, terus menerus. Dalihnya mungkin kebohongan belaka. Namun kian sering ia mengulanginya, dirinya kian yakin bahwa dalih itu benar. Iya yakin dalihnya adalah alasan utama kegagalannya.

Berbagai macam alasan digunakan orang sebagai dalih membenarkan sikapnya yang enggan bertindak, dan atau sebab  kegagalannya. Berikut ini beberapa bentuk dalih yang kerap dibuat jurus/alasan orang tidak sukses:

  1. Dalih Kesehatan

Dalih kesehatan beragam, dari “Saya merasa kurang sehat” hingga “Itu karena saya sering sakit”. Pastinya, tidak ada orang yang memiliki kesehatan sempurna, atau fisik yang tanpa cela. Banyak orang yang menyerah seluruhnya atau sebagian kepada dalih kesehatan. Tetapi orang yang berpikir sukses tidaklah demikian. Cara-cara ini bisa dipakai untuk mengobati penyakit dalih kesehatan:

  • Jangan berbicara tentang kesehatan Anda
  • Jangan mengkhawatirkan kesehatan Anda
  • Bersyukurlah Anda dianugerahi kesehatan yang baik

Kian sering membicarakan tentang penyakit Anda, biasanya kondisinya kian memburuk. Karena mengeluh, akan memperburuk. Sebaliknya, pikiran yang terus positif dan optimis serta banyak bersyukur akan banyak usaha dan kemajuan yang dibuat untuk mengisi waktu yang masih ada.

4 bentuk dalih yang kerap dibuat alasan orang tidak sukses:

4 bentuk dalih yang kerap dibuat alasan orang tidak sukses:

2.  Dalih Kecerdasan

Merasa kurang cerdas, kerap mengkerdilkan usaha orang untuk sukses. Sebagian besar dari kita membuat dua kesalahan mendasar mengenai kecerdasan, yakni:

  • Meremehkan kecerdasan kita sendiri
  • Menganggap kecerdasan orang lain terlalu tinggi

Orang-orang yang tidak sukses, sering kali tidak menerima tantangan, sebab merasa kurang cerdas atau kurang cakap. Gagal sebelum berlaga! Padahal yang paling menentukan adalah pola pikir yang membimbing kecerdasan Anda jauh lebih penting daripada besarnya kecerdasan yang Anda miliki. Juga, minat dan antusiasme yang mampu menjadi bahan bakar super besar dibanding kecerdasan itu sendiri. Ketekunan juga yang menentukan kesuksesan orang dalam pekerjaan atau meraih cita-citanya. Cara-cara ini mampu untuk menangkal dalih kecerdasan:

  • Jangan meremehkan kecerdasan diri sendiri dan menganggap kecerdasan orang lain terlalu tinggi
  • Setiap hari, ingatkan diri sendiri bahwa sikap dan pola pikir itu lebih penting dari kecerdasan itu sendiri
  • Ingatlah, kemampuan berpikir jauh lebih bernilai daripada kemampuan mengingat fakta

3. Dalih Usia

Dalih usia adalah penyakit kegagalan di mana seseorang merasa terlalu tua atau terlalu muda. Dalih ini sering kali menutup peluang. Mereka merasa usialah yang menjadi kendala sehingga tak mau mencoba hal baru. Usia tidak terkait langsung dengan kemampuan, kecuali Anda meyakinkan diri sendiri bahwa pertambahan usia akan menyebabkan semakin matang.

Bila Anda merasa terlalu tua untuk meraih profesi dambaan. Yakinlah, masih ada dua puluh tahun produktif yang terbentang dihadapan. Maka kejar dan rengkuhlah dengan optimis dan semangat! Camkan ‘Lebih baik bekerja sampai tua daripada menganggur karena Anda tua’. Kapan seseorang dikatakan terlalu muda? Syarat terpenting adalah seberapa baik pengetahuan Anda terhadap pekerjaan dan memahami orang lain, maka cukup matang untuk menjalankannya.

Ketika Anda mengalahkan ketakutan terhadap batasan usia, Anda akan hidup lebih lama dan makin sukses. Cara menghilangkan dalih usia, antara lain:

  • Pandang usia saat ini dengan positif
  • Hitung saja sisa waktu produktif
  • Investasikan masa depan untuk mewujudkan cita-cita, jangan berpikir sudah terlambat

4. Dalih sebagai ‘pembawa sial’

Kerap kali kita mendengar seseorang menyalahkan nasib sial saat tertimpa masalah. Pun, sering menganggap kesuksesan orang lain sebagai nasib mujur. Tentu semua orang percaya bahwa kesuksesan direngkuh dengan kerja keras, ketekunan dan perencanaan matang, bukan keberuntungan semata.

Taklukkan dalih keberuntungan dengan cara berikut:

Yakin ada hukum sebab akibat. Kesuksesan diraih karena kerja, usaha dan pola pikir yang besar, bukan nasib semata. Saat kegagalan menimpa, orang sukses akan belajar dan kembali merebut kembali kesuksesan itu. Tidak melulu menyalahkan nasib yang sial. Jangan menjadi penghayal. Jangan bertopang dagu dengan bermimpi merengkuh kesuksesan tanpa berusaha, dan hanya mengandalkan keberuntungan.

Dalam program individual berpikir besar, berpikir sukses, prosedur pertama yang harus dijalani adalah memvaksinasi diri Anda untuk melawan dalih penyakit kegagalan. Yakni penyakit dalih seperti dalih-dalih diatas!

Sumber referensi:
Schawartz, David J. 2023. The Magic of Thinking Big. MIC Publishing. Surabaya

Tantangan Bangsa: Meningkatkan Minat Membaca Buku

Tantangan Bangsa: Meningkatkan Minat Membaca Buku

Sebuah resume kuliah Whatsapp (kulwapp) BERSERI, yang diselenggarakan oleh RUANG BACA IBU#1, sebuah program pada co-working Ibu Pembaharu, pada tanggal 25 Juli 2023, bersama narasumber Miyosiariefiansyah dengan judul Membaca, Langkah Pertama Mengubah Diri Mengubah Dunia.

Tantangan Bangsa: Meningkatkan Minat Membaca Buku

Tantangan Bangsa: Meningkatkan Minat Membaca Buku

Suatu fakta yang sekian lama belum berubah statusnya. Kedudukan negara kita di Asia dalam hal minat baca. Sampai saat ini, Indonesia masih belum termasuk dalam kelompok negara yang rakyatnya memiliki minat baca tinggi. Indonesia, tergolong rendah minat bacanya dibanding negara-negara tersebut di atas. Berikut negara di Asia yang citizennya memiliki minat baca tinggi:

  1. Jepang
  2. Korea Selatan
  3. Taiwan
  4. Singapura
  5. Hongkong
  6. Tiongkok
  7. India
  8. Malaysia

Adalah tantangan untuk mengetuk kesadaran akan pentingnya membaca dan menyukai kegiatan membaca pada masyarakat Indonesia. Terlebih di era digital saat ini, paparan internet sangat luas dan massive, hingga ke pelosok negeri, makin mengalahkan pamor kegiatan membaca. Seyogyanya kegiatan membaca/literasi adalah suatu kebutuhan genting untuk mengimbangi tsunami informasi yang mengalir di era digital. Literasi digital ini suatu keterampilan yang bisa diasah dari kegiatan membaca.

Baca juga:

Manfaat Literasi di Dunia Digitalisasi

Kebersamaan dalam Membacakan Nyaring (Read Aloud)

Sebelum internet of things menyedot segala atensi manusia hampir seantero bangsa. Minat membaca rakyat Indonesia  sebenarnya sudah rendah. Adapun beberapa alasannya adalah sebagai berikut:

1. Kultur masyarakat yang lebih suka mengobrol daripada membaca
2. Membaca masih dianggap pekerjaan orang nganggur
3. Membaca dianggap hal yang sangat membosankan
4. Feedback atau efek samping membaca tak bisa langsung dirasakan dalam waktu singkat sehingga banyak yang menganggap hal tersebut hanya buang-buang waktu

Era digital yang didominasi oleh konten audio visual, menjadikan tantangan kegiatan membaca semakin berat. Berikut fakta-fakta yang makin menjauhkan rakyat Indonesia dari rutinitas membaca:

1. Menjamurnya media sosial
2. Tsunami informasi, padahal tak semuanya benar
3. Media baca yang beragam kadang malah mendistraksi
4. Kegiatan membaca makin kalah pamor dengan tayangan video pendek yang dirasa lebih dinamis

Selanjutnya, apa yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan/memotivasi kegiatan membaca pada diri sendiri dan sekeliling?

1. Hal termudah adalah mulai dengan membaca genre yang kita suka. Misal, kira suka baca buku-buku psikologi populer, mulailah dari situ.
2. Jangan menunggu waktu luang, tapi luangkan waktu walaupun hanya 30 menit saja per hari misalnya.
3. Bergabunglah dengan orang-orang sefrekuensi/yang suka baca. Gabung di komunitasnya.
4. Spill atau review hasil bacamu di media sosial untuk menarik “massa” lebih banyak lagi.

Meskipun memotivasi kegiatan membaca di era digital seperti sekarang ini lebih challenging daripada dulu, tapi bukan berarti tidak bisa. Mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu. Yakinkan diri jika ingin pengetahuan lebih mendalam atau tak hanya permukaannya saja, maka cara yang bisa digunakan hanyalah dengan membaca.


				
					
Kesehatan Reproduksi Setelah Memiliki Anak

Kesehatan Reproduksi Setelah Memiliki Anak

Hai Bu, bagaimana perasaanmu setelah memiliki anak? Perubahan pasti akan dialami dan dirasakan oleh para ibu yang baru melahirkan anak, terutama anak pertama. Sudahkah aware akan kesehatan reproduksi setelah memiliki anak? ataukah hanyut dalam kesibukan mengurus anak dan rumah tangga, hingga melupakan ‘urusan diri sendiri’-merawat fisik, mengisi tangki cinta diri-? Mungkin ‘sisa kelebihan’ saat hamil masih menempel dalam body. Perut buncit, sakit pinggang, rambut rontok, inkontensia urine atau wasir? Belum terhitung perubahan emosional dan psikologis merawat bayi atau merawat 2 atau 3 anak sekaligus. Tersebut diatas ikhwal perubahan besar yang terjadi pada seorang ibu/perempuan yang sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya.

Kesehatan Reproduksi Setelah Memiliki Anak

Kesehatan Reproduksi Setelah Memiliki Anak

Kesehatan Reproduksi

Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah kondisi sejahtera sepenuhnya dari segi fisik, mental, sosial, fungsi dan proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

Organ reproduksi meliputi vagina, rahim/utrus, ovarium, saluran telur/tuba fallopi dan vulva. Kebanyakan perempuan tidak menyadari bahwa sistem reproduksi mereka adalah bagian yang paling rapuh di dalam tubuh. Jika tidak pintar menjaga kesehatan reproduksi, akan beresiko mengalami berbagai gangguan reproduksi di kemudian hari.

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi

  1. Menjaga kebersihan
  2. Mengkonsumsi makanan yang sehat
  3. Hindari rokok dan alkohol
  4. Cukup istirahat
  5. Berhubungan seks yang aman
  6. Gunakan alat kontrasepsi
Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi

1. Menjaga Kebersihan

Bersihkan vagina dengan benar yakni dari depan ke belakang dengan air bersih. Jaga selalu agar vagina tetap kering dan tidak lembab.Mengganti celana dalam minimal 2x sehari. Pilih celana dalam dari bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik.

2. Mengkonsumsi makanan yang  sehat

Asupan nutrisi yang tepat juga dapat membantu tubuh memproduksi sel sperma dan sel telur yang sehat serta berkualitas. Makanan sehat juga mempersiapkan tubuh wanita menjalani kehamilan tanpa hambatan komplikasi. Nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan organ di antaranya serat, protein, vitamin, antioksidan serta folat. Kandungan ini bisa diperoleh dari buah, sayur mayur, kacang-kacangan, daging, ikan, susu dan telur.

3. Hindari rokok dan alkohol

Minuman beralkohol bisa meningkatkan resiko gangguan ovulasi. Zat-zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah dan kualitas sel telur.

4. Cukup istirahat

Istirahat yang cukup dan mengelola stres juga harus dilakukan. Wanita dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malamnya. 

5. Berhubungan seks yang aman

  • Tidak bergonta-ganti pasangan seks
  • Menjaga kebersihan organ intim sebelum dan setelah seks
  • Cek dan ricek riwayat seksual diri sendiri dan pasangan
  • Melakukan tes penyakit kelamin secara berkala, salah satunya paps smear

6. Gunakan alat kontrasepsi

  • Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, suntik, IUD atau implant untuk menjarangkan kehamilan
  • Jarak kehamilan minimal 2 tahun

7. Perkuat otot panggul

Baik hamil ataupun tidak, otot dasar panggul menerima banyak tekanan akibat menyokong semua organ internal. Otot dasar panggul secara medis disebut otot pubococcygeous adalah sekelompok otot yang menggantung seperti pengumban dari tulang kemaluan ke tulang ekor. Istilahnya adalah otot kegel seperti nama dokter yang menemukannya.

  • Untuk menemukan otot kegel yaitu hentikan aliran urin lalu alirkan kembali
  • Untuk melatih otot kegel, buatlah berkontraksi lalu lepaskan. Ulangi sebanyak 10x sehari lalu tingkatkan secara bertahap hingga sebanyak 200x. Ketika sudah memiliki kontrol yang baik, buatlah berkontraksi dengan variasi kedalaman berbeda, menahan dalam beberapa langkah dan melepaskan dalam beberapa langkah. Kombinasikan dengan berjongkok. Lanjutkan latihan ini seumur hidup!

Baca juga : Cerita Arisan HIMA Karawang

Tips Regulasi Gadget pada Anak ala Ibu Profesional Depok

ARISAN HIMA Karawang

ARISAN HIMA Karawang

Materi yang dibawakan oleh Bidan Mutiara/ Rezza Kista Yurisa, SST, AMANI, pada acara ARISAN HIMA Karawang, pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2023 di Purwakarta.