Ada yang sedang menjalankan bisnis dengan suami? Atau ada yang sedang berproses menuju ke sana? Kalau ya, selamat karena Anda akan tergabung menjadi couplepreneur club. Ya, itu adalah istilah kekinian bagi suami istri yang memutuskan untuk menjalankan bisnis bersama.
Mungkin akan timbul banyak pertanyaan soal couplepreneur ini. Bagaimana sih rasanya menjalankan bisnis dengan suami? Enak nggak? Susah apa mudah? Lalu apa yang harus dipersiapkan supaya bisa berjalan lancar? Bagaimana juga caranya supaya bisnis bisa berjalan baik tanpa menganggu kehidupan rumah tangga dan waktu bersama anak-anak?
Semua pertanyaan itu terjawab dari sesi ngobrol santai yang diadakan dalam WAG kelas Bunda Sayang #6 IIP Bekasi dalam program bernama “Pajamas Party” belum lama ini.
Selama dua kali pertemuan, kami melalukan diskusi yang cukup seru dengan mengundang dua mahasiswi Bunda Sayang yang sudah menjalankan bisnis bersama suami untuk membagi kisahnya. Mereka adalah mbak Ariny dan mbak Nada. Keduanya sekarang sudah sukses menjalankan bisnis pakaian muslim anak dengan memiliki merk sendiri. Masya Allah, keren ya?
Bagaimana mereka bisa sesukes itu? Ternyata kedua perempuan hebat itu sama-sama memulai bisnis dengan menjual produk orang lain dahulu. Dropship atau reseller istilahnya. Setelah berjalan baik, mempunyai pangsa pasar yang bagus, bisa mengumpulkan modal banyak, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat produk sendiri. Alhamdulillah mereka bertemu konveksi yang baik untuk bekerja sama hingga bisa berjualan dengan merk pakaian muslim anak milik sendiri.
Apakah untuk bisa sampai ke titik sekarang, semuanya berjalan mudah? Tentu tidak. Baik mbak Arini atau mbak Nada sama-sama mengatakan bahwa proses ini tidak mudah. Mereka perlu menjalani beragam proses yang menguji ketangguhan mereka dalam berbisnis. Mbak Arini pun memberikan nasihat, jika merasa lelah dalam berdagang, ingat kembali tujuan awalmu untuk berdagang itu apa. Wah, betul sekali ya?
Dalam berbisnis keduanya juga sepakat bahwa suami dan anak-anak tetap lah prioritas utama dalam berbisnis bersama di rumah. Meski istri memiliki banyak ide dan kemampuan soal bisnisnya, tetapi kendali utama tetap berada di suami dan anak tetap menjadi fokus perhatian.
Bukankah berbisnis dengan suami biasanya akan mudah menimbulkan konflik dalam rumah tangga? Tidak jika semuanya sepakat untuk mau meluangkan waktu bersama, berbicara. Mbak Nada dan Mbak Arini selalu menyempatkan waktu untuk berbicara berdua dengan suami. Biasanya setelah anak-anak tidur malam. Di waktu itulah mereka menggunakan kebersamaan dengan suami untuk membicarakan banyak hal. Mulai dari diskusi produk, rencana bisnis kedepan, melakukan evaluasi atas apa yang sudah dilakukan, atau bahkan menyiapkan segala urusan produksi dan packing secara gotong royong. Ini kerja tim yang sekaligus sebagai pengisi waktu yang berkualitas bersama suami kan?
Lalu jika kita bisnis, bagaimana soal pekerjaan domestik? Apa kita bisa tetap melakukannya dengan baik? Untuk hal ini mbak Ariny memutuskan untuk dibantu oleh ART. Beliau memilih menggunakan waktunya untuk fokus berbisnis dan membersamai anak. Hal ini kiranya juga perlu diperhatikan bagi pasangan sebelum memulai bisnisnya agar tidak terjadi konflik. Entah menggunakan pihak kedua, dikerjakan gotong royong dengan suami, semuanya harus dibicarakan juga.
Lalu apa bisnis yang kiranya cocok dikerjakan dengan bersama suami istri? Mbak Nada memilih berjualan pakaian muslim karena berkaitan dengan pekerjaan suaminya sebagai pengajar di pensantren. Sedangkan menurut mbak Ariny, jika tak bisa membuat produk maka berjualanlah dulu dengan produk orang lain. Bisa beragam merk juga, yang penting fokus dan konsisten untuk berjualan. Karena itu faktor yang utama dalam berbisnis.
Nah, kalau kamu berminat berbisnis dengan suami juga kah, Mom? Jika ya, mau berjualan apa? Apapun itu, yang terpenting dicoba dulu. Kita tak pernah tahu akan bisa sukses atau tidak jika tak mencoba kan? Lalu pilih lah yang kiranya sanggup dijalani dengan fokus dan kosisten. Karena tugas utama kita tetap sebagai istri dan ibu. Betul?
Salam,
Putri dari Bekasi 😊
MasyaAllah mba ariny dan mba nada.. kereeeenn.. tentu sudah melalui proses yang tidak mudah hingga bisa sampai ke titik sekarang ini ya.. saluuutttt ❤️
Jadi pingin berbisnis juga nih dengan si akang 😍🤭
Wah keren nih cerita tentang memulai bisnisnya oleh mbak Arini dan mbak Nada. Semoga saya bisa segera ikutan kompak dengan suami untuk memulai bisnis hehe