Badai Covid-19 ternyata tak hanya meluluhlantakkan pilar kesehatan di negeri ini. 400an orang tercatat meninggal dunia akibat wabah ini. Namun entah sudah berapa ribu orang yang tak tercatat terdampak karenanya.
Bukan hanya ojek online dan pekerja harian, karyawan pabrik mulai banyak yang dirumahkan. Bahkan pegawai hotel dan kantor-kantor yang bergerak di bidang mebel, transportasi dan pariwisata tak sedikit yang mulai kehilangan pekerjaan. Covid-19 mulai menunjukkan taringnya. Kesehatan ekonomi masyarakat Indonesia mulai jadi korbannya.
Salah seorang temanku yang awalnya hanya ibu rumah tangga biasa, mulai banting setir jual apa saja yang bisa dijual. “Ojek online sepi, Ta. Suamiku jarang dapat orderan. Sehari dapat satu saja sudah Alhamdulillah. Makanya sekarang jual apa saja yang penting halal.” Ujarnya padaku lewat sebuah aplikasi chatting.
Beberapa waktu lalu saat aku meminta terapis pijat langganan ke rumah, mengalir pula sebuah cerita. Suaminya yang bekerja di pabrik mebel mulai sepi orderan. Bosnya mulai uring-uringan. Tentu saja siapa yang ingin merumahkan karyawan? Sebuah keputusan yang membawa dilema. Namun jika tak dirumahkan, pabrik pun hampir tak ada pemasukan sama sekali.
Mungkin kondisi ekonomi yang mulai morat-marit ini juga menjadi jawaban kenapa jalanan tak juga lengang. Sementara pemerintah sudah menghimbau untuk physical distancing dan #diamdirumah. Untuk mereka yang ekonominya terdampak, #diamdirumah terasa mewah. Apalagi jika mengingat ada perut anak dan istri yang harus diisi.
Mereka pun pasti juga ingin bisa #dirumahaja, tapi apa daya saat semua barang di dalam rumah mulai habis dijual satu per satu. Mereka pun perlu tetap berikhtiar untuk bertahan hidup. Mereka tak mau kalah dengan Covid-19, sekaligus tak mau juga dikalahkan oleh kelaparan.
Trenyuh sekali melihat kondisi ini kan? Bagai buah simalakama. Setiap keputusan mengandung resikonya masing-masing. Maka aku hanya bisa bersyukur karena masih bisa menikmati kebersamaan di rumah bersama keluarga. Alhamdulillah meski tak berlebih, namun insya Allah rezekiNya selalu cukup untuk kami. Lalu aku berpikir, apa yang bisa kuberikan untuk membantu teman-teman, khususnya sesama ibu, yang terdampak secara ekonomi karena Covid-19.
Rasa-rasanya saat seperti ini aku ingin menjelma jadi Raffi Ahmad atau Baim Wong yang banyak uang. Biar bisa melarisi semua dagangan teman-teman, bisa sumbang sana, sumbang sini tanpa harus pikir panjang. Aah, tapi kenapa malah jadi meratapi diri sendiri? Bukankah membantu tak harus selalu menunggu kantong berlebih?
Lalu aku kemudian ingat dr. Tirta Mandira Hudhi. Tahu kan dokter doyan ngegas yang punya panggilan Cipeng tersebut? Yang lagi viral sejak corona naik daun itu lo. Darinya aku termotivasi untuk memaksimalkan potensi diri untuk berbagi yang aku bisa dan aku punya.
Di saat aku merenung, Ibu Profesional dengan seluruh komponennya menggelontorkan Gerakan Ibu Lawan Corona. Seakan menjawab kegelisahanku.
Apa itu Ibu Lawan Corona?
Gerakan Ibu Lawan Corona dikomandoi oleh Mbak Nesri Baidani. Melihat kondisi yang semakin darurat, gerakan untuk saling membantu sesama pun harus semakin massive dibuat.
Ada dua gerakan besar yang akan kita laksanakan:
-
Ibu Siaga
Fokus untuk membantu anggota Ibu Profesional yang menjadi ODP atau PDP yang dirawat mandiri di rumah.
-
Ibu Bantu Ibu
Bertujuan untuk membantu para ibu di sekitar tempat tinggal member Ibu Profesional yang terdampak physical distancing maupun karantina wilayah, baik secara ekonomi, maupun psikologis.
Kedua gerakan ini akan didukung oleh seluruh komponen Ibu Profesional.
- Tim Institut diamanahi untuk melaksanakan campaign #ibubantuibu dengan membuka berbagai kelas berbagi online baik bagi member dan non member. Untuk membantu guru dan ibu yang sedang berjuang mendampingi anak-anak agar tetap bisa #belajardirumah
- Tim Siaga diberikan amanah melakukan campaign #ibubantuibu dan membantu member yang terkena ODP atau PDP yang melakukan perawatan mandiri. Tim Siaga akan membantu mencukupi kebutuhan pokoknya sehingga membantu berhentinya penularan virus covid19 ke pihak lain.
- Tim Sejuta Cinta, mendapat bagian untuk melaksanakan campaign #ibubantuibu dan menggalang donasi untuk mensupport tim siaga
- Tim Komunitas pun turut serta dalam campaign #Ibubantuibu dengan mensupport tim siaga lewat hasil karya rumbelnya, misal rumbel menjahit menyiapkan masker dan APD, rumbel boga mempersiapkan makanan siap saji atau food preparation dll.
- Tim KIPMA melaksanakan campaign #ibubantuibu dan mensupport tim.siaga dari sisi mengaktifkan ekonomi member.
- Tim RCIP, tak kalah seru dukungannya dalam campaign #ibubantuibu yaitu dengan memberikan sumber daya manusia dan data sumber daya natura yang dimiliki oleh setiap member Ibu Profesional sehingga bisa membantu suksesnya program #ibulawancorona
- Sementara itu Tim Sekretariat melaksanakan campaign #ibubantuibu dengan mensupport semua kebutuhan perang #ibulawancorona baik dari sisi media, berita, kebijakan publik dll.
Bersyukur sekali bergabung dengan organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang selalu penuh dengan kegiatan-kegiatan positive ini. Aku pun ikut terlecut semangatnya setelah membaca pengumuman mengenai gerakan Ibu Lawan Corona.
Sebagai Manajer Media Komunikasi IIP, peranku adalah turut serta menyebarluaskan kelas-kelas berbagi online yang diadakan oleh IIP. Alhamdulillah kelas berbagi tahap pertama sudah selesai dan disambut antusiasme yang luar biasa. Pesertanya tak hanya dari member, namun juga banyak non member yang ikut serta.
Yang paling berkesan adalah kelas-kelas untuk guru. Alhamdulillah banyak guru yang merasa terbantu dengan adanya kelas berbagi tema Zoom, Google Classroom, Google Form dan Google Drive. Semoga dengan kelas-kelas tersebut, para guru semakin optimal menjalani sekolah secara online.
Kini, kelas berbagi online Institut Ibu Profesional sudah masuk tahap kedua, bahkan pekan ini sudah masuk pekan kedua. Di pekan ini ada Uni Yesi, Mbak Farda dan nanti malam akan ada mbak Nike yang akan berbagi tentang bagaimana tetap produktif selama karantina. Buat teman-teman yang ketinggalan info kelas berbagi, bisa cuzz isi form pendaftaran di sini ya! Setelah isi form, jangan langsung di close, karena akan ada link yang menuju ke kelas pilihan.
Ini Caraku #IbuBantuIbu
Salah satu gerakan dari Ibu Lawan Corona adalah Ibu Bantu Ibu. Jika sebagai bagian dari tim IIP, tugasku adalah membuat e-flyer kelas-kelas berbagi dan menyebarkan info tersebut ke masyarakat luas. Maka sebagai individu aku juga ingin berpartisipasi dalam aksi Ibu Bantu Ibu. Setelah melakukan pemikiran yang panjang, inilah 3 hal yang paling mungkin aku lakukan:
-
Mempromosikan Dagangan Teman
Seperti yang aku sampaikan di awal bahwa banyak sekali teman yang terdampak ekonominya karena badai Covid-19. Karena sadar diri nggak mungkin aku membeli semua dagangan tersebut, maka yang bisa aku lakukan hanyalah memberikan ruang promosi di media sosial, status WA dan blog pribadiku untuk mereka yang membutuhkan.
Aku tahu sih followers media sosialku juga belum banyak, namun bismillah hanya mencoba membantu. Hanya Allah yang menggerakkan hati-hati para pembeli. Bukankah jauh lebih berefek dipromosikan lebih dari satu orang daripada hanya sekedar si penjual saja yang berpromosi kan?
-
Mengaktifkan Channel Telegram
Jauh sebelum Covid 19 datang, aku sudah memiliki channel Telegram Marita’s Palace. Di sana aku ingin berbagi berbagi informasi terkait blogging, menulis dan parenting. Namun aku masih belum rutin berbagi di channel tersebut. Mengingat di masa karantina ini banyak sekali berita hoax yang beredar dan membuatku prihatin, aku berniat untuk mengaktifkan kembali channel tersebut. Semoga bisa menjadi sumber yang bisa dipercaya bagi teman-teman.
-
Menjadi Narasumber Belajar Online
Kebetulan beberapa kali diminta berbagi tentang berinternet secara sehat. Jadi, kalau ada sekolah atau komunitas teman-teman yang membutuhkan narasumber kulwap/ kulgram/ webinar dengan tema “Internet Sehat, Anak Hebat”.. insya Allah aku siap membantu.
Semoga yang sedikit ini bisa turut serta merapatkan barisan Ibu Lawan Corona dan Ibu Bantu Ibu. Semoga Indonesia segera bebas dari wabah ini dan semua kembali normal seperti semula, bahkan semoga lebih baik dari sebelumnya. Kuy, tunjukkan aksi terbaikmu, IPers! Salam #ibubantuibu untuk Indonesia bebas Corona.
Celoteh Mahasiswi