%%title%% Pentingnya Komunikasi Ekspresif dalam Keluarga

Nilai Komunikasi

Komunikasi mungkin suatu hal yang biasa dilakukan dalam keseharian. Hingga banyak orang yang menilai komunikasi ini biasa-biasa saja. Luput dari perhatian, jarang dievaluasi, terlebih ditingkatkan ‘nilainya’. Padahal komunikasi adalah salah satu kunci penting dalam interaksi antar manusia dalam kehidupan, baik itu dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. So IPers, tertarik kan meningkatkan ‘nilai’ komunikasinya dari biasa menjadi istimewa?

Komunikasi adalah suatu keterampilan yang akan makin mahir bila sering dipraktikkan. Tentunya perlu kiranya ilmu tentang komunikasi. Berbekal ilmu tersebut bisa kita praktikkan pada lingkup terkecil dulu, yakni keluarga. Tak jarang kita dengar, hubungan dalam keluarga menjadi tidak baik-baik saja karena komunikasi yang buruk. Jadi, Komunikasi yang bagaimanakah yang patut kita latih dan praktikkan?

Teknik Komunikasi

IPers mungkin mengetahui beberapa teknik komunikasi, seperti teknik komunikasi efektif, teknik komunikasi asertif dan lainnya. Teknik komunikasi berikut, yang dicontohkan oleh Ibu Najeela Shibah (2018) bisa disebut sebagai teknik komunikasi ekspresif.

Kemampuan mengekspresikan diri dengan baik adalah kunci dalam keluarga. Beberapa keterampilan dasar dan contoh komunikasi berikut ini perlu dilatih dan dipraktikkan saat berkomunikasi dalam keluarga:

Teknik Komunikasi Ekspresif dalam Keluarga

Teknik Komunikasi Ekspresif

1.Mengungkapkan kebutuhan diri tanpa menyerang dengan i-massage

  • Aku sedih saat kamu sering lupa waktu saat pegang gadget saat weekend, aku ingin kita lebih banyak berinteraksi, tidak sibuk sendiri dengan gadget agar anak-anak juga happy bermain tanpa gadget.
  • Aku khawatir bila kamu tidak mengupdate posisi, kabari saja bila mau berangkat, agar aku tau kira-kira sudah sampai mana perjalanannya

2. Mengungkapkan maaf karena sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan adalah kontribusi banyak pihak.

  • Aku minta maaf ya bila lost controll
  • Maaf ya bila muncul lagi ngambeknya
  • Kucoba untuk tidak diem-dieman lagi

3. Menyatakan persetujuan walaupun tidak harus sepenuhnya sependapat, pasti ada unsur yang kita bisa bersepakat

  • Benar juga pendapatmu
  • Iya benar seperti itu
  • Aku setuju kalau begitu
  • Yuk kita bahas kesepakatan

4. Mengungkapkan kebutuhan diri disaat sulit tanpa khawatir ditolak atau gengsi

  • Aku butuh waktu untuk menenangkan diri
  • Tolong dengar dan ingat kesepakatan kita
  • Aku merasa geregetan kalo kamu tetap saja begitu
  • Gimana caranya aku bisa mengingatkanmu?

5. Menyatakan apresiasi/penghargaan dengan rutin, bahkan terhadap hal kecil

  • Aku paham maksudmu
  • Ide bagus, yuk pikirkan, what next?
  • Ini masalah kita bersama, gimana baiknya?
  • Aku merasa kesal kalau kamu tetap seperti itu

Intinya mengekspresikan perasaan yang muncul kemudian ungkapkan apa harapannya. Demikian, para anggota keluarga mengenali perasaan kita, tahu apa harapan kita dan bagaimana respon yang tepat. Apabila belum sesuai dengan harapan, perlu kiranya belajar bersama bagaimana merespon dengan tepat. Sudah siap berlatih dan praktik teknik komunikasi ekspresif ini IPers?

Referensi:

Shihab, Najeela. 2018. Keluarga Kita: Mencintai dengan Lebih Baik. Buah Hati. Tangerang Selatan